Rumah Impian

Dirimu esok ialah mimpimu hari ini

Coretan Afbem

Post Page Advertisement [Top]

25 Juni 2020
20.05 WIB Rumah Abel, Limo, Depok

Memandangi poster yang dishare Azizah, adik kelasku, FKUI 2015, membaca judul posternya, hemmm tersenyum dan membuat hati berbunga, tertulis disana “Langkah Strategis Dalam Mempersiapkan Diri Menjadi Dokter Spesialis Anak” Live On Instagram. Mendengar segala sesuatu kegiatan terkait kedokteran anak saja sudah seneng, apalagi ini mendengar strategi untuk bisa menjadi dokter spesialis anak, lebih seneng dan excited lagi. Huhuhuhu, terharu, ternyata kepengen menjadi spesialis anak ini sudah diketahui adik kelasku, semoga menjadi doa. Aaamiin ya Rabbal’alamin.

Saat tiba di kantor pukul 08.30 WIB, ku teringat poster tadi malam, jam pelaksanaanya 19.30 WIB, huhuhu kuota lagi seret, dihemat karena gaji belum cair, kalau harus pakai wifi kantor, pulang semalem itu, gak mungkin bisa nonton nih. Yahh akhirnya ku ikhlaskan, yasudah belum rezeki untuk bisa lihat. Toh aku juga gak tau akan jadi spesialis anak atau enggak, rasanya mimpi ketinggian, gimana caranya ya bisa menuju kesana, beasiswa gimana dapatnya dengan aku yang kaya gini, prestasi enggak ada, pinter banget juga enggak, relasi dokter spesialis anak juga bisa dibilang gak ada yang dekat, magang di departemen anak juga enggak. Huhuhuhu, rasanya keinginanku hanya menjadi sebuah keinginan yang tertanam di hati, tapi tidak ku upayakan dengan usaha untuk meraihnya. 

Sebenarnya diri ini tidak ada ambisi untuk prestasi di dunia, motivasinya tidak kuat, pun menjadi spesialis anak, masih belum mendapatkan alasan yang kuat selain suka dengan anak-anak, suka dengan ilmu dan dosen-dosennya. Tapi jika dipaparkan apapun terkait kedokteran anak, hati selalu tergetar, bibir langsung tersenyum, suka merenung, apa yang ingin disampaikan Allah padaku dengan rasa ini? Lagi-lagi menjadi spesialis anak juga belum cita-cita yang kuat sehingga usahanya pun seadanya. :’’ bahkan tidak pernah diusahakan. Akankah bisa seperti ini Allah kabulkan? :’’

Seharian di kantor, teringat beberapa kali, yahh gak bisa ikutan seminar itu, terus tiba-tiba nanti mucul pikiran, yahhh yaudahlah, kadang mimpi ketinggian juga kalau jadi dokter anak :’’. Mulai nurunin cita-cita, yaudah bisa spesialis minor yang lain atau S2, dan pikiran-pikiran negatif lainnya muncul. Huhuhuhu

Pulang kerja sudah capek, nyetrika cukup banyak dan jadinya malam itu aku tidur cepet, jam 20.00 WIB langsung tidur. Alhamdulillah hemat kuota sampai pagi. Kalau tidur cepat bangunnya juga cepat, terus asal bangun lihat HP kaya biasa, ada chat dari adik kelas, namanya Azkia, FKUI 2015, pesan pertama yang ia kirim ialah poster itu, iya poster yang aku ceritakan diatas, pukul 20.27 WIB, akunya sudah tidur jadi tidak read, terus pesan kedua file yang berjudul “Bismillah SpA.pdf”, pukul 20.59, terus pesan ketiga “Itu catatanku kak, kalo kakak gak sempet nonton live IG-nyaa atau gak available in 24 jam.”

La haula wala kuwwata illa billah. Itulah kalimat pertama yang secara otomatis muncul dan ku kirimkan membalas chat Azkia. Terharu banget, gak ngerti lagi senengnya :’’. Terima kasih Azkia, Allah mengirimkanmu untuk ini. Terima kasih ya Az, semoga aktivitas-aktivitas Azki berkah, semoga cita-citanya terkabul. Aamiin ya Rabbal’alamin. Yang membuat indah kejutan dari Allah ialah, aku membuka chat itu sekaligus, seandainya malam itu aku membaca chat Azkia yang pertama , sebelum ia mengirimkan file notulensi (kurang lebih jeda setengah jam), maka aku akan bilang ke azki kalau berhalangan melihat itu, dan aku mungkin akan meminta notulensinya atau azki mungkin akan menawarkan mengirimkan notulensinya. Tapi sungguh indah cara Allah memberiku kejutan, saat bangun tidur aku membacanya sekaligus, rasanya seperti dengan cuma-cuma Allah berikan itu :'', padahal aku hanya bermodalkan keinginan hati yang bergemuruh. Terima kasih Rabbku.

Dari kejadian ini, aku seperti diingatkan kembali akan Rahasia Allah SWT. Bukankah hidup ini indah karena apa yang terjadi ke depan kita tidak pernah tahu? Inilah yang aku alami, bukan sekali atau dua kali, puluhan kali Allah memberiku jawaban dengan cara yang indah dan luarbiasa, cara yang tidak pernah ku sangka-sangka, cara yang bahkan di luar nalar dan keilmuan apapun. Allah selalu bisa melakukan apapun yang makhluknya tidak akan pernah bisa lakukan.

Ku kemudian tersadar, tidak ada salahnya keinginanku yang sangat tinggi itu, menjadi spesialis anak, tidak salah ku pahat cita-cita itu di relung hatiku, karena apa yang melekat di dalam hati, kerap kali di setiap kesunyian ianya muncul dan menjadi doa-doa yang tersematkan dalam diam. Coba Fenti ingat, bukankah apa yang didapatkan selama ini dari hal-hal yang Fenti tanamkan di hati? Seorang gadis kecil kampung, hanya ingin bisa kuliah di pulau jawa, dan saat kuliah pengen bisa mengajar. Bukankah ini hanya keingian hatimu dulu? Bahkan Allah memberikan lebih, selebih-lebihnya dari keinginanmu. Lalu apa bedanya dengan Fenti yang sekarang menginginkan itu dalam-dalam ? :’’

Ya Rabb, ku tuliskan ini, karena ku ingin mengucapkan syukurku yang sangat dalam, Engkau tidak menuntut hambamu berdoa pagi siang malam untuk menginginkan suatu hal, engkau telah banyak mengabulkan permintaanku yang bahkan tak pernah terucap, yang bahkan ku pendam dalam-dalam karena merasa diri ini tak mampu. Tapi kau banyak mengabulkannya hingga sampai saat ini. Terima kasih ya Allah. Terima kasih telah banyak mengabulkan doaku :’’ semoga aku bukan orang-orang yang kufur nikmat.

Ya Allah, mulai hari ini, akan kuukir keinginan itu dalam-dalam di hatiku, kalaupun  nanti aku tak meraihnya, tapi ku yakin, ada kejutan indah dariMu ya Rabbku. Teguhkanlah hati hamba selalu di jalanMu ya Allah, agar hamba bisa merasakan nikmat-nikmat luar biasa itu, karena jikalau hamba jauh darimu akan sulit untuk melihat betapa besar nikmat yang telah kau berikan. Aku berlindung hanya padamu Ya Allah. La haula wala kuwwata illa billah.


No comments:

Post a Comment

AFbm12 Production

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib